Membangun bisnis di bidang teknologi memiliki prospek yang amat
sangat cerah di masa yang akan datang. Bagaimana tidak, para milenial
terkaya di dunia saat ini hampir rata-rata adalah pemilik startup.
Dunia pun terus berubah menjadi semakin digital. Hal ini berbanding
lurus dengan kebutuhan masyarakat dunia di era modern yang juga semakin
beralih ke dunia digital. Semakin banyaknya perusahaan startup yang
menyediakan solusi untuk memudahkan kehidupan manusia. Manusia pun
semakin ketergantungan dengan hal-hal yang bersifat digital.
Di Indonesia sendiri, mulai banyak ventura yang berani berinvestasi
dengan startup di Indonesia. Alasannya, selain orang-orangnya kreatif,
Indonesia memiliki pasar yang sangat besar. Inilah yang menjadi alasan
mengapa startup teknologi memiliki potensi untuk terus berkembang.
Menurut Kemkominfo, success rate dari startup indonesia adalah
sekitar 4 persen. “Success rate artinya, dengan adanya 1.000 startup
maka yang jadi itu mungkin 40 startup, itu fakta hidup. Mungkin nanti
success rate bisa meningkat jadi 5 persen. Tetapi, bisa berkembang atau
tidaknya startup tergantung kepada masing-masing,” katanya.
Beberapa bidang startup yang memiliki potensi cerah di masa yang akan datang di antaranya di bidang agriculture, education, healthcare, transportation, tourism, logistics, dan smart energy.
“Jika sebuah startup ingin meraih gelar unicorn, maka ide membuat
startup tak hanya menciptakan solusi biasa tapi bagaimana terus menerus
berinovasi. Semakin besar masalah yang bisa diselesaikan dengan solusi
dari startup tersebut maka pasarnya tentu kian meluas,” jelas Edvan.
Sederhananya, jika masalahnya besar tentu market-nya besar.
Kalau banyak yang pakai solusi kita dan akhirnya berbayar, perputaran
nilai transaksinya tentu akan besar, valuasinya pun semakin besar,
hal-hal inilah yang membuat sebuah startup menjadi unicorn.
Jadi, sebenarnya startup harus memberikan solusi dari masalah. Hanya
saja persoalan yang sering dihadapi para pendiri startup adalah solusi
seperti apa yang akan ditawarkan, apakah ingin memberikan solusi yang
biasa saja, yang dibutuhkan, atau bahkan yang menimbulkan
ketergantungan. Semuanya bergantung pada visi dan misi para pendiri
startup tersebut.
sumber: https://www.elshinta.com/news/180540/2019/07/17/seperti-apa-prospek-bisnis-startup-di-masa-depan-ini-kata-edvan-m-kautsar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar