Tampilkan postingan dengan label hikmah kehidupan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hikmah kehidupan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 28 Januari 2015

Cara Menyikapi TakdirNya : Temukan Hikmah Dibalik Setiap Kejadian


artikel motivasi, takdir, artikel takdir, menyikapi takdir, hikmah takdir, hikmah kejadian, hikmah kehidupan, artikel motivasi, artikel motivasi islami
Semua takdir yang dituliskan untuk kita adalah karena kasih sayangNya
Selama ini mungkin kita sering marah dan kesal saat kehilangan sesuatu atau apa yang kita inginkan tidak dapat terlaksana. Tidak sedikit juga yang malah menyalahkan Allah dan menganggapNya tidak adil bahkan jahat.

Sekarang bayangkan kisah singkat ini..

Ada seorang anak balita yang sedang bermain di dapur dan ibunya sedang memasak. Tiba-tiba terlihat balita itu mengambil pisau dan bermain dengan pisau itu. Kira-kira apa yang akan dilakukan oleh sang ibu? Ya, betul. Si Ibu itu langsung mengambil pisau dari anak balita tersebut. Kemudian anak balita itu marah lalu meledaklah tangisannya. Karena merasa sang ibu melarangnya bermain dengan benda yang ingin dimainkan olehnya.

Apakah ibu tersebut jahat? Apakah dia tidak adil pada anaknya? Lalu mengapa sang ibu merebut pisau tersebut dari tangan anaknya?

Karena itulah kasih sayang Ibu. Ibu tahu kalau pisau itu bisa membahayakan balitanya. Kemudian ibu itu menyelamatkan balitanya dengan mengambil barang yang sedang diinginkan oleh balita tersebut. 

Lalu mengapa balita itu menangis dan tidak menerima keputusan sang ibu? Karena balita itu tidak tahu bahwa itu membahayakan dan tidak baik untuk dirinya. Itu kenapa dia menangis dan merasa sang ibu tidak adil dengan melarangnya untuk bahagia.

Begitu juga dengan Allah, sobat. Bisa jadi kita menganggap sesuatu itu baik, tapi ternyata buruk dihadapan Allah dan sebaliknya, bisa jadi kita menganggap sesuatu itu buruk padahal itu adalah sesuatu yang baik untuk kita. Allah lebih tahu apa yang terbaik dan yang buruk untuk kita. 

Sama seperti ibu itu, Allah sayang pada kita, Dia tidak mau hambaNya celaka, dia selalu memilihkan takdir terbaik untuk kita, karena Kasih dan SayangNya. Ironisnya, karena kita TIDAK TAHU HIKMAH dibalik takdirNya, kasih sayangNya itu seringkali kita tuduh sebagai sesuatu yang jahat dan tidak adil. Andai kita tahu hikmah dibalik setiap hal yang terjadi pada diri kita, maka kita akan selalu merasa kurang beribadah dan bersyukur kepadaNya. Karena betapa berharganya nikmat dari hikmah yang diberikan oleh Allah pada setiap peristiwa kehidupan kita.

Sobat, jika cinta dari sejuta ibu di dunia kepada anak yang dilahirkannya dikumpulkan, hal itu takkan mampu menyamai besarnya cinta Allah pada kita hamba yang diciptakanNya.

Edvan M Kautsar Official
081210402448/081293337663
http://twitter.com/edvanmkautsar http://instagram.com/edvanmkautsar http://edvanmkautsar.blogspot.com/
Buku Dreams Come True: http://edvanmkautsar.blogspot.com/…/buku-dreams-come-true-4…
Training dan Seminar Edvan M Kautsar: https://www.facebook.com/media/set/…

Kamis, 08 Mei 2008

Artikel Motivasi Penuh Hikmah : Ayahku ternyata menyayangiku.


Seorang pemuda sebentar lagi akan diwisuda, sebentar lagi dia akan Menjadi seorang sarjana, akhir dari jerih payahnya selama beberapa tahun di bangku pendidikan.

Beberapa bulan yang lalu dia melewati sebuah showroom, dan saat itu dia jatuh cinta kepada sebuah mobil sport, keluaran terbaru dari Ford. Selama beberapa bulan dia selalu membayangkan, nanti pada saat wisuda ayahnya pasti akan membelikan mobil itu kepadanya. Dia yakin, karena dia anak satu-satunya dan ayahnya sangat sayang padanya, sehingga dia yakin banget nanti dia pasti akan mendapatkan mobil itu. Dia pun berangan-angan mengendarai mobil itu, bersenang-senang dengan teman-temannya, bahkan semua mimpinya itu dia ceritakan keteman-temannya.

Saatnya pun tiba, siang itu, setelah wisuda, dia melangkah pasti ke ayahnya. Sang ayah tersenyum, dan dengan berlinang air mata karena terharu dia mengungkapkan betapa dia bangga akan anaknya, dan betapa dia mencintai anaknya itu. Lalu dia pun mengeluarkan sebuah bingkisan,... bukan sebuah kunci !Dengan hati yang hancur sang anak menerima bingkisan itu, dan dengan sangat kecewa dia membukanya. Dan dibalik kertas kado itu ia menemukan sebuah Alqur'an yang bersampulkan kulit asli,dikulit itu terukir indah namanya dengan tinta emas. Pemuda itu menjadi marah, dengan suara yang meninggi dia berteriak, "Yaahh... Ayah memang sangat mencintai saya, dengan semua uang ayah, ayah belikan Alqur'an ini untukku ? " Lalu dia membanting Alquran itu dan lari meninggalkan ayahnya. Ayahnya tidak bisa berkata apa-apa, hatinya hancur, dia berdiri Mematung ditonton beribu pasang mata yang hadir saat itu.

Tahun demi tahun berlalu, sang anak telah menjadi seorang yang sukses,dengan bermodalkan otaknya yang cemerlang dia berhasil menjadi seorang yang terpandang. Dia mempunyai rumah yang besar dan mewah, dan dikelilingi istri yang cantik dan anak-anak yang cerdas. Sementara itu ayahnya semakin tua dan tinggal sendiri. Sejak hari wisuda itu, anaknya pergi meninggalkan dia dan tak pernah menghubungi dia. Dia berharap suatu saat dapat bertemu anaknya itu, hanya untuk meyakinkan dia betapa kasihnya pada anak itu.

Sang anak pun kadang rindu dan ingin bertemu dengan sang ayah, tapi mengingat apa yang terjadi pada hari wisudanya, dia menjadi sakit hati dan sangat mendendam.


Sampai suatu hari datang sebuah telegram dari kantor kejaksaan yang memberitakan bahwa ayahnya telah meninggal, dan sebelum ayahnya meninggal, dia mewariskan semua hartanya kepada anak satu-satunya itu. Sang anak disuruh menghadap Jaksa wilayah dan bersama-sama ke rumah ayahnya untuk mengurus semua harta peninggalannya. Saat melangkah masuk ke rumah itu, mendadak hatinya menjadi sangat sedih, mengingat semua kenangan semasa dia tinggal di situ.

Dia merasa sangat menyesal telah bersikap jelak terhadap ayahnya. Dengan bayangan-bayangan masa lalu yang menari-nari di matanya,dia menelusuri semua barang dirumah itu. Dan ketika dia membuka brankas ayahnya, dia menemukan Alquran itu, masih terbungkus dengan kertas yang sama beberapa tahun yang lalu.Dengan airmata berlinang, dia lalu memungut Alquran itu, dan mulai membuka halamannya. Di halaman pertama Alquran itu, dia membaca tulisan tangan ayahnya, 'Ayah sangat mencintai dan bangga padamu nak.."

Selesai dia membaca tulisan itu, sesuatu jatuh dari bagian belakang Alquran itu. Dia memungutnya,....sebuah kunci mobil! Di gantungan kunci mobil itu tercetak nama dealer, sama dengan dealer mobil sport yang dulu dia idamkan ! Dia membuka halaman terakhir Alquran itu,dan menemukan di situ terselip STNK dan surat-surat lainnya, namanya tercetak di situ. dan sebuah kwitansi pembelian mobil, tanggalnya tepat sehari sebelum hari wisuda itu.

Dia berlari menuju garasi, dan di sana dia menemukan sebuah mobil yang berlapiskan debu selama bertahun-tahun, meskipun mobil itu sudah sangat kotor karena tidak disentuh bertahun-tahun, dia masih mengenal jelas mobil itu, mobil sport yang dia dambakan bertahun-tahun lalu. Dengan buru-buru dia menghapus debu pada jendela mobil dan melongok ke dalam. bagian dalam mobil itu masih baru, plastik membungkus jok mobil dan setirnya, di atas dashboardnya ada sebuah foto, foto ayahnya, sedang tersenyum bangga.

Mendadak dia menjadi lemas, lalu terduduk di samping mobil itu, air matanya tidak terhentikan, mengalir terus mengiringi rasa menyesalnya yang tak mungkin diobati........

----Ambil yang baik, buang yang buruk, ciptakan yang baru

Jumat, 25 April 2008

Artikel Motivasi: Kisah ini Akan Mengajarkan Kita untuk Berpikir Positif


Assalamu'alaikum Wr.Wb..


Selamat PAGI ! ! ! !

hmm.. tmend2, saya punya sebuah kisah nii... Mudah2an bermanfaat, kamu tinggal ambil sisi baiknya, buang buruknya.. Tapi, di kisah ini saya kira 100% baik dan bermanfaat..

Mari sebelumnya kita sama2 baca Basmallah, Bismillahirrahmanirrahim...

Dikisahkan, dua orang laki-laki bersaudara bekerja pada sebuah pabrik kecap dan sama-sama tekun belajar Islam. Sama-sama mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari semaksimal mungkin. Mereka acap kali harus berjalan kaki untuk sampai ke rumah guru pengajiannya. Jaraknya sekitar 10km dari rumah peninggalan orangtua mereka.

Suatu ketika sang kakak berdo'a memohon rejeki untuk membeli sebuah mobil supaya dapat dipergunakan untuk sarana angkutan dia dan adiknya, bila pergi mengaji. Allah mengabulkannya, tak lama kemudian sebuah mobil dapat dia miliki dikarenakan mendapatkan bonus dari perusahaannya bekerja.


Lalu sang kakak berdo'a memohon seorang istri yang sempurna, Allah mengabulkannya, tak lama kemudian sang kakak bersanding dengan seorang gadis yang cantik serta baik akhlaknya.


Kemudian berturut-turut sang Kakak berdo'a memohon kepada Allah akan sebuah rumah yang nyaman, pekerjaan yang layak, dan lain-lain. Dengan itikad supaya bisa lebih ringan dalam mendekatkan diri kepada Allah. Dan Allah selalu mengabulkan semua do'anya itu.


Sementara itu, sang Adik tidak ada perubahan sama sekali, hidupnya tetap sederhana, tinggal di rumah peninggalan orang tuanya yang dulu dia tempati bersama dengan Kakaknya. Namun karena kakaknya sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak dapat mengikuti pengajian, maka sang adik sering kali harus berjalan kaki untuk mengaji kerumah guru mereka.


Suatu saat sang Kakak merenungkan dan membandingkan perjalanan hidupnya dengan perjalanan hidup adiknya. Dia dia teringat bahwa adiknya selalu membaca selembar kertas saat dia berdo'a, menandakan adiknya tidak pernah hafal bacaan untuk berdo'a. Lalu datanglah ia kepada adiknya untuk menasihati adiknya supaya selalu berdo'a kepada Allah dan berupaya untuk membersihkan hatinya, karena dia merasa adiknya masih berhati kotor sehingga do'a-do'anya tiada dikabulkan oleh Allah azza wa jalla.


Sang adik terenyuh dan merasa sangat bersyukur sekali mempunyai kakak yang begitu menyayanginya, dan dia mengucapkan terima kasih kepada kakaknya atas nasihat itu.


Suatu saat sang adik meninggal dunia, sang kakak merasa sedih karena sampai meninggalnya adiknya itu tidak ada perubahan pada nasibnya sehingga dia merasa yakin kalau adiknya itu meninggal dalam keadaan kotor hatinya sehubungan do'anya tak pernah terkabul.


Sang kakak membereskan rumah peninggalan orang tuanya sesuai dengan amanah adiknya untuk dijadikan sebuah mesjid. Tiba-tiba matanya tertuju pada selembar kertas yang terlipat dalam sajadah yang biasa dipakai oleh adiknya yang berisi tulisan do'a, diantaranya Al-fatehah, Shalawat, do'a untuk guru mereka, do'a selamat dan ada kalimah di akhir do'anya:


*"Ya, Allah. tiada sesuatupun yang luput dari pengetahuan Mu, Ampunilah aku dan kakak ku, kabulkanlah segala do'a kakak ku, bersihkanlah hati ku dan berikanlah kemuliaan hidup untuk kakakku didunia dan akhirat,"

*
Sang Kakak berlinang air mata dan haru biru memenuhi dadanya, tak disangka ternyata adiknya tak pernah sekalipun berdo'a untuk memenuhi nafsu duniawinya.

Alhamdulillahirabbil'alamin, sampai disini ceritanya.. sekarang kita ambil hikmahnya...

Temen2, mungkin ada diantara kita yg berlinang air mata membaca kisah ini, jadi klo kamu berlinang air mata, segeralah minta ampun kpd Allah, bisa jd selama ini kamu sering bersuudzon sama orang lain... padahal orang itu berniat baik sama kamu...



Saya punya sebuah kata pepatah bijak niih...

"Ketika kamu bertemu dengan seseorang, maka anggaplah itu sebagai pertemuan suci, apabila kamu menilai orang itu, maka saat itu kamu sedang menilai dirimu sendiri."


Jadi, ketika kita menganggap seseorang itu buruk, sebenernya kita sedang mengatakan bahwa kita itu buruk dsb.

Dan juga tmen2, dari kisah tersebut bisa kita ambil makna, mungkin selama ini kita hanya ingat Allah ketika sedang susah, kita minta diberi nilai yg bagus, diberi harta, ketika kamu ingin laptop, kamu minta laptop kepada Allah..dsb... Tapi coba bayangkan, apakah pernah kita meminta cintanya Allah? Apakah pernah kita mencintai Allah.. Ketika kita senang, kita lupa kepada Allah, ketika kita sedang mendapatkan rezeki, kita lupa pada Allah.. Kalo gitu sih sama aja kita menganggap Allah sebagai dukun untuk pemuas nafsu duniawi... Kau anggap Allah itu adalah mesin pembuat apa yang kau inginkan, tak ada rasa cinta mu kepada Allah...
Ketika senang, jangankan kau bersyukur pada Allah, ingatpun tidak.. Apakah itu yang dikatakan umatnya Nabi Muhammad SAW ?

oleh karena itu, mari kita istigfar... Hidup kita di dunia hanya sesaat..

Nah itu aja teman2, ambil hikmah nya yah, tetap ber-KAIZEN !

Salam165

Wassalamu'alaikum Wr.Wb