Banyak orang terjebak hanya mengejar kebahagiaan pisik dan emosional saja. Padahal, kebahagiaan paling hakiki itu bisa memberi, melayani atau bermanfaat pada orang lain. Seseorang harus mampu mengetahui makna dan hikmah di setiap apa yang dilakukan.
Motivator muda Indonesia Edvan Muhammad Kautsar menyampaikan itu dalam seminar service excellence bertajuk ”Bahagia bekerja, bekerja bahagia” di Convention Hall Unand, Kampus Limaumanih, Padang, baru-baru ini. Kegiatan yang difasilitasi Rumah Sakit Unand ini diikuti 350 peserta yang terdiri dari perwakilan rumah sakit se-Sumbar.
”Salah satu tujuan orang hidup itu adalah mencari bahagia. Namun, banyak orang yang hanya mengejar kebahagian pisik dan emosional. Mereka sibuk mencari gaji dan tunjangan setinggi-tingginya, di samping mengharapkan pujian dan apresiasi atas apa yang mereka capai,” ujar Edvan dalam acara yang dibuka Rektor Unand Prof Dr Tafdil Husni SE MBA itu.
Namun, tambah Edvan dalam acara yang dihadiri RS Unand Dr dr Yevri Zulfiqar SpB SpU, Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan Dr dr Arina Widya Murni SpPD-KPsi Finasim, Rumah Sakit Unand Dr dr Andani Eka Putra MSc dan lainnya itu, hal itu malah membuat seseorang rentan stres dan frustasi. Sanking stres-nya, banyak di antaranya mereka memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
”Kita tahu belakangan ini banyak seseorang yang sudah dianggap sukses, malah mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Lihatlah penyanyi Whitney Houston atau komedian Robin Williams yang sama-sama sukses di bidangnya masing-masing, memilih bunuh diri,” ujar Edvan.
Nah, tambah dia, di sinilah pentingnya arti penting bahagia itu. Kebahagian itu, seberapa banyak seseorang memberi, melayani, bermanfaat pada orang lain, serta mengetahui makna dan hikmah dari setiap apa yang dilakukan. ”Kebahagiaan itu seperti melempar bumerang. Apa kebaikan yang kita lakukan pada seseorang akan kembali. Tak ubahnya seperti hukum kekekalan energi,” terang Edvan yang pernah didaulat menjadi motivator muda ASEAN.
Di sisi lain, Dirut RS Unand Dr dr Yevri Zulfiqar SpB SpU kegiatan ini ditujukan sebagai upaya mengubah pradigma peserta khususnya staf RS Unand, bagaimana sebetulnya memberikan peyalanan kepada pasien. Sehingga, pasien benar-benar merasa terlayani sewaktu berobat ke RS Unand.
”Selaku rumah sakit baru, tentu masih banyak yang perlu diperbaiki dalam hal pelayanan. Nah, lewat seminar service excellence diharapkan bisa dipraktikan staf RS Unand nantinya,” ujar Dr Yevri didampingi Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan Dr dr Arina Widya Murni SpPD-KPsi Finasim.
Sementara Dr Arina menyebutkan, pihaknya bakal mempraktikan apa yang disampaikan pembicara nantinya. Mulai dari senyum, salam dan sapa. Bekerja iklas dengan hati dan semangat meraih hasil lebih baik. ”Kita berharap staf memahami bahwa setiap pelayanan yang kita berikan bakal berbalas kebaikan,” kata Dr Arina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar