Pada Bulan Maret 2013 saya hadir di sebuah majalah keluarga Indonesia. Bagi yang tidak sempat mendapat dan membaca majalahnya, maka saya akan repost artikelnya di blog ini dengan beberapa revisi. Berikut liputannya:
Pemuda, di manapun ia sudah menjadi ikon perubahan suatu bangsa. Banyak hal yang dapat dilakukan pemuda masa kini, mulai dari sekadar menyanyi sampai membangun negeri.
Adalah Edvan M. Kautsar, seorang pemuda yang memiliki cita-cita mulia untuk membangkitkan Indonesia di mata
dunia melalui peran para pemuda. Anak muda ini
selalu mengajak masyarakat Indonesia, terutama para pemuda-pemudi untuk membangun
perekonomian Indonesia.
Melalui seminar-seminar motivasi, pemuda
yang memulai karier menjadi pembicara sejak usia 14 tahun ini mencoba
menumbuhkan jiwa “berbisnis” para pemuda Indonesia dengan menggabungkan Character dan Entrepreneurship. Untuk lebih mengenalkan Edvan kepada
pembaca, berikut adalah petikan wawancara Muzakki dengan Edvan di
Jakarta, beberapa waktu silam.
Bagaimana kabar Edvan saat ini?
Kabar saya, alhamdulillah selalu lebih baik dari sebelumnya.
Apa saja aktivitas Edvan saat ini?
Untuk saat ini, khususnya bulan ini (Maret-red),
saya sedang fokus mengurus bisnis Kautsar Dimsum dan merancang program Synergy English
Conversation. Kautsar Dimsum ini didirikan sebagai pelopor dimsum yang
halal. Kalau biasanya dimsum identik dengan daging babi dan tidak halal,
kami membuat dimsum dari daging ayam dan halal pastinya. Lalu, SEC ini
lembaga belajar bahasa Inggris yang sistem belajarnya ini tidak
menggunakan buku, tapi langsung praktik berbicara dengan metode yang kami miliki. Sedangkan aktivitas
mengisi seminar untuk satu bulan ini sedang saya kurangi, cukup 3-4
acara saja.
Kabarnya Edvan sedang menulis buku? Bagaimana proses penulisannya hingga saat ini?
Iya, saya sedang menulis buku motivasi
untuk dinikmati anak muda. Sampai saat ini sedang proses penyelesaian.
Insya Allah akan dilaunching setelah lebaran tahun ini.
Karena memulai karier dari usia 14 tahun, Edvan diakui sebagai Motivator Termuda se-Asia. Bagaimana perasaan Edvan saat menerima pengakuan itu?
Perasaan saya sangat bersyukur pastinya.
Pernahkah terbayang untuk menjadi Motivator Termuda se-Asia?
Tidak pernah terbayang, karena
penghargaan atau gelar itu bukanlah tujuan utama saya. Tujuan utama saya
hanya ingin menjadi manusia yang bermanfaat bagi banyak orang di
sekitar saya. Penghargaan dan gelar yang saya terima ini hanyalah dampak
atau hadiah kecil dari manfaat yang saya berikan ke sekitar saya.
Sebenarnya cita-cita Edvan apa sih?
Cita-cita saya sebenarnya ingin menjadi dokter. Saat lulus SMA dua tahun lalu, saya pernah menjadi juara pertama try out
masuk Universitas Indonesia se-Jawa Barat. Ketika Ujian yang sesungguhnya, saya selalu memilih jurusan kedokteran
dan kedokteran gigi, namun selalu gagal. Tapi ketika saya mendaftar ke
UIN Jakarta, saya memilih jurusan kedokteran dan komunikasi. Alhamdulillah, saya tidak lulus di kedokteran tapi lulus di komunikasi. Allah tahu mana yang lebih pantas untuk saya.
Mengapa Edvan memilih menjadi seorang motivator?
Melalui menjadi seorang pembicara, saya
merasa lebih mampu mewujudkan cita-cita saya; menjadi manusia yang
bermanfaat. Saya hanya punya sedikit ilmu, tapi ilmu yang
sedikit ini saya ingin saya bagikan pada semua orang, agar bermanfaat.
Dari mana Edvan belajar menjadi pembicara dan motivator?
Saya belajar menjadi pembicara dimulai
saat saya mejadi ketua OSIS di SMP. Saat itu saya diundang secara gratis
untuk mengikuti sebuah training. Training itu sangat
bagus menurut saya, sampai saya yang saat itu masih remaja bisa mengerti
berbagai teori yang disampaikan si pembicara. Mulai dari saat itu saya
terinspirasi untuk menjadi seperti pembicara tersebut. Saya yang pada dasarnya
pemalu dan pendiam, mulai berpikir kenapa beliau bisa seperti itu dan
saya tidak bisa? Berangkat dari pengalaman inilah saya berusaha
memberanikan diri untuk berbicara di depan orang banyak dan mulai
mengisi acara di kalangan remaja, padahal saya tidak memiliki bakat sama sekali untuk menjadi seorang pembicara.
Motivasi apa yang biasanya Edvan berikan?
Saya bisanya menyampaikan motivasi tentang entrepreneur
dan pengembangan karakter di perusahaan, instansi pemerintah (Kementrian UKM), sekolah-sekolah (SMP dan SMA), mahasiswa dan umum. Kalau di depan
mahasiswa, saya selalu memberi motivasi tentang visi atau passion serta tentang entrepreneurship. Selebihnya, saya mengisi seminar sesuai
dengan tema yang diminta oleh klien. Berbeda juga kalau saya mengisi
training untuk SMP atau SMA, biasanya itu motivasi agar semangat sekolah dan persiapan Ujian Nasional.
Bagaimana cara penyampaiannya jika peserta seminarnya anak-anak SMP dan SMA?
Saya memposisikan diri bukan sebagai
tutor atau pembicara, melainkan sebagai teman sebaya mereka. Jadi,
mereka tidak merasa digurui melainkan diajak sharing bersama. Biasanya acara berlangsung menyenangkan dan mereka tidak merasa bosan. Bahkan kebanyakan meminta untuk ditambah waktunya.
Melihat kesibukan Edvan saat ini, bagaimana tanggapan keluarga Edvan?
Alhamdulillah, keluarga saya
sangat mendukung apa yang saya lakukan. Sejak dulu kedua orang tua saya
memang tidak pernah memaksa atau melarang saya untuk melakukan sesuatu.
Mereka selalu berusaha mendukung saya untuk setiap aktivitas saya. Dan tentunya mereka selalu mendoakan saya hingga bisa berada di posisi ini.
Selain sebagai pembicara,
sekarang status Edvan juga sebagai mahasiswa. Bagaimana membagi waktu
antara kuliah, menjadi pembicara, dan sambil berbisnis?
Sejak dulu saya berpikir tidak untuk
bekerja kepada orang lain, tapi untuk membuka lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, tiga
hal ini bukan hal yang sulit untuk dijalani. Saya kuliah seperti biasa,
mengisi seminar dan bisnis juga bisa tetap berjalan karena banyak orang
di belakang saya yang membantu saya. Istilahnya, saya jalan-jalan bisnis pun tetap jalan.
Bagi saya, ketiganya itu penting dilakukan. Berbisnis, mencari uang itu
penting, apalagi kalau uang yang kita hasilkan bisa memudahkan kita
untuk menjadi manusia yang lebih bermanfaat lagi. Sekarang saya tidak
perlu lagi memikirkan setelah lulus kuliah ingin bekerja apa dan di
mana, karena sekarang saya sudah membuka lapangan pekerjaan dan
Alhamdulillah berpenghasilan. Oleh karena itu kita harus pandai mengatur waktu,
bukannya waktu yang mengatur kita.
Jika disuruh memilih kuliah, mengisi seminar, atau berbisnis, mana yang Edvan pilih?
Saya pilih ketiganya. Satu bulan itu 30
hari, kuliah di jurusan komunikasi seperti saya, sebulan kurang lebih
hanya 16 hari. Empat belas hari sisanya bisa saya gunakan untuk hal
lain, seperti mengisi acara dan berbisnis. Toh, dalam berbisnis saya
tidak harus selalu terlibat langsung, karena banyak tangan-tangan hebat di samping saya yang ikut mengurus usaha-usaha di Kautsar Management.
Berbincang tentang Edvan, link-nya pasti tertuju pada motivator. Lalu, siapa motivator dalam hidup Edvan?
Motivator utama saya pastinya Nabi
Muhammad saw. Motivator kedua bagi saya adalah ibunda dan ayah saya.
Sisanya adalah sahabat-sahabat nabi yang sangat mengispirasi saya.
Sebagai muslim, pasti idola saya Beliau dan sebagai seorang anak telah
menjadi suatu keharusan bagi saya untuk mengidolakan ibunda saya. Di
samping itu, saya rasa cita-cita saya sama seperti Nabi Muhammad, yaitu
berdakwah (Motivator) sambil berdagang (Berbisnis).
Setiap postingan Edvan di facebook
hampir selalu diakhiri dengan kalimat “Semoga kebaikan ini terus
mengalir untuk kita dan orang tua kita”, apakah alasan Edvan menulis
kalimat tersebut?
Kalau berbicara tetang orang tua,
terutama ibunda, berapapun kebaikan yang kita berikan kepada mereka,
kita tetap punya hutang kepada mereka. Kebaikan kita kepada mereka tidak
akan cukup untuk membalas kebaikannya. Saya merasa masih banyak yang
harus saya lakukan untuk membalas semua kebaikan orang tua terutama
ibunda saya. Saya selalu berdoa pada Allah, semoga pahala dan kebaikan
yang saya lakukan juga mengalir untuk ibunda dan ayah saya.
Sudah lima tahun sejak Edvan menjadi motivator di usia 14 tahun, apa pencapaian yang Edvan harapkan dalam dunia motivasi?
Visi kami ke depan adalah membangun
bangsa dan agama dari sisi ekonomi. Caranya dengan membangung 100 perusahaan dari berbagai bidang di Indonesia yang menyebar ke seluruh dunia.
Sampai sekarang sempat terbangun sembilan perusahaan yang bergerak di
berbagai bidang, seperti kuliner, design grafis dan sebagainya. Selain itu, misi
kami untuk mencapai pembangunan bangsa dan agama melalui ekonomi adalah leaders create leaders,
pemimpin menciptakan pemimpin yang bisa bermanfaat untuk sekitarnya.
Suatu hari nanti, dengan 100 perusahaan yang digerakkan pemuda Indonesia
ini saya yakin Indonesia akan menjadi negeri adidaya yang di dalamnya
kita akan kesulitan mencari orang miskin, karena semuanya sudah menjadi
kaya raya, kaya hati dan kaya harta.
Mengapa harus pemuda?
Karena saya yakin, pemuda adalah kunci
perubahan. Jadi, saya ingin mengubah pemuda Indonesia dengan memperbanyak
entrepreneur yang berkarakter. Bukan kuliah untuk mencari pekerjaan melainkan
kuliah sambil menciptakan lapangan pekerjaan.
Mengapa Edvan begitu menggencarkan bahwa pemuda, khususnya muslim harus bisa membangun perekonomian dengan ber-entrepreneur?
Saya berkaca pada Nabi Muhammad saw.
Beliau seorang pemuda yang sukses dalam mempimpin dan berbisnis.
Berangkat dari fakta sejarah ini saya berpikir bahwa muslim itu harus
kaya untuk memudahkan kebermanfaatannya dan hartanya untuk diamalkan
lagi di jalan Allah. Tidak ada agama yang melarang umatnya untuk kaya,
demikian juga dengan Islam. Allah tidak pernah mengajarkan kita menjadi
orang miskin, yang ada adalah berkecukupan. Sekarang, jika harta kita
bisa memudahkan kita untuk beramal dan membangun Islam melalui
perekonomian, kenapa tidak sekalian saja kaya.
Tapi bukankah seseorang yang
sudah masuk ke “arena kaya raya dan sukses” kadang lupa dengan tujuan
mulianya di awal? Menurut Edvan, apa yang keliru dengan hal ini?
Nah, inilah kesalahannya. Kekayaan ini
memang akan menjerumuskan ke arah negatif jika tidak diimbangi dengan
karakter yang kuat. Untuk itu saya juga menekankan perlunya karakter
positif atau akhlak dalam entrepreneur. Oleh karena itu, mengapa awalnya saya menamakan training kami dengan nama Entrepreneur Character Training, yang tidak hanya membangun jiwa entrepreneur-nya,
tetapi juga membangun akhlak di dalamnya. Itulah mengapa Nabi SAW
menyarankan untuk membangun karakter atau akhlak sebelum membangun
pasar. Itu semua agar jual beli dan aktifitas pasar yang dibangun itu sesuai dengan nilai-nilai
keislaman.
Terakhir, ada pesan yang ingin disampaikan untuk pembaca Muzakki?
Hidup kita ini terlalu singkat untuk
menjadi orang biasa, maka jadilah orang yang luar biasa. Dan
jadilah manusia yang bermanfaat untuk sekitar kita, karena
seburuk-buruknya manusia itu adalah tidak bermanfaat. Batu saja yang tidak punya nyawa bisa bermanfaat, baik itu dijadikan pondasi dan hal lainnya, apalagi manusia.
Teruslah berkarya
dan bermanfaat untuk sekitar kita, semoga usaha ini bisa membuat Nabi
Muhammad saw tersenyum pada kita suatu hari nanti. Karena bangsa dan
agama kita membutuhkan kita para pemuda. Jadi, mari kita sama-sama
berkarya dengan tangan kecil kita untuk mengubah dunia. (nir)
Nama : Edvan Muhammad Kautsar
Akitivitas : Motivator, Entrepreneur (Pengusaha), Penulis Buku The EMK, Bussiness Coach di Bens Radio, Guest Lecturer, Owner
Kautsar Dimsum, Advertising Official Design Concept dan Synergy Engish Conversation
Twitter : @EdvanMKautsar
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Edvan Muhammad Kautsar
Motivator | Entrepreneur | Author
Twitter: @EdvanMKautsar | FB: Edvan M Kautsar Official
Mengundang sebagai pembicara: 0812 9333 7663 (SMS ONLINE)
Pre Order Buku The EMK: kautsarmanagement@yahoo.com
(Subject: PO Buku The EMK ; Tuliskan nama & No. Telp)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSubhanallah luar biasa, sederet pertanyaan di jawab begitu bijak dan penuh dengan kerendahan hati. memang sepatutnya setiap perkataan dan perbuatan yang kita lakukan,berkaca dari suara hati yang terdalam. Allah meniupkan 99 Al-Asmaul Husna kedalam jiwa kita. apabila segumpal daging itu baik,maka baik pula seluruhnya. dan apabila buruk maka buruk pula semuanya.segumpal daging itu yang dinamakan hati. di sini saya membaca, dari jawaban yang edvan berikan. begitu selaras dengan suara hati, apabila kita memberikan dari hati. pasti akan kembali ke hati. inilah esensi dimana kita membutuhkan dan menghamba kepada Allah SWT. dan saya sangat setuju dengan pernyataan edvan, bahwa " jadilah manusia yang bermanfaat untuk sekitar kita" khairunnas anfauhum linnas ( sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia lainnya). seperti dikatakan Allah SWT dalam firman-Nya surat Al-Baqarah :30 bahwa Allah menciptakan kita sebagai khalifah di muka bumi ini. menjadi pemimpin yang dapat memberikan manfaat dan kesejahteraan manusia. Saya rasa masih banyak lagi nilai pelajaran yg dapat kita ambil dari tulisan di atas. sedikit komentar saya semoga bermanfaat, dan maaf jika ada kata-kata yg salah. semangat dan terus berjuang edvan Muhammad kautsar. dan semoga kita semua bisa meneladani Nabi Muhammad SAW, sebagai sosok contoh tauladan yg baik.salam silaturahim, semoga kita semua terus semangat untuk membuat Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW tersenyum.:)
BalasHapussaya PAK SLEMET posisi sekarang di malaysia
BalasHapusbekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
sempat saya putus asah dan secara kebetulan
saya buka FB ada seseorng berkomentar
tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
karna di malaysia ada pemasangan
jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
saya minta angka sama AKI NAWE
angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
terima kasih banyak AKI
kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
tak ada salahnya anda coba
karna prediksi AKI tidak perna meleset
saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan