Padahal tidak ada orang sukses yang tidak mengawali kesuksesannya dengan impian. Bahkan mereka bermimpi setinggi-tingginya hingga akhirnya bisa meraih kesuksesan. Presiden Soekarno pernah bilang, "Bercita-citalah setinggi langit, kalau jatuh nanti akan terjatuh diantara bintang-bintang".
Sayangnya tidak banyak anak muda di Indonesia yang termotivasi untuk memiliki impian yang tinggi, karena takut jatuh dan sakit. Akhirnya hidup tanpa cita-cita. Terombang-ambing kemana-mana, ada yang tawuran, ikutan. Ada yang demo gak jelas, ikutan juga. Ada yang nongkrong-nongkrong gak jelas ikutan juga. Ditanya ngapain tawuran, ngapain demo, ngapain nongkrong? Jawabannya adalah, "gak tau, ikut-ikutan aja. Gue sih hidup ngalir kayak air, gak muluk-muluk:. Hal itu membuat dia nyaman dalam ketidak-jelasan hidup. Padahal yang namanya air gak selalu ngalir ke tempat bagus, coba kalau pas ngalir ke comberan. Ih jijay.
Sehingga banyak orang cita-citanya standar, yang penting punya rumah, tipe 21 enggak apa-apa alias 2 ruangan 1 toilet. Kendaraan motor cukuplah nyicil 3 tahun. Gaji ya umr sajalah yang penting bisa makan. Sekolah? S1 juga udah bagus. Sehingga kehidupannya standar karena tidak pernah memiliki impian. Jangan sampai pas kita mati ditanya sama malaikat? Ngapain aja kamu hidup sekian taun kok cuma gitu-gitu aja? Dikasih sehat, fisik sempurna, ilmu punya, tapi hidupnya gak pernah ada kemajuan dan gitu-gitu aja. Ciri orang yang gak bersyukur. Sakitnya Tuh disini.. (Ngelus dada)
Terkadang kita para pemuda lupa bahwa esok lusa kita tidak akan selalu hidup sendirian, tapi akan berkeluarga punya istri dan anak. Lah mau jadi apa kalau kerjaannya nongkrong gak jelas? Anak istri mau dikasih makan pakai rezeki dari mana? Mau membuat mereka hidup dalam kesulitan? Ada orang yang beralasan yang penting kan ibadah, ngapain sukses banyak duit? Lho, ibadah kita bisa lebih baik jika kita kaya raya. Saat kita jadi orang kaya, berapa banyak anak yatim piatu yang bisa kita sedekahi? Mesjid yang bisa kita bangun? Bisa pergi haji dan menghajikan orangtua. Bisa bikin sekolah atau pondok pesantren. Bisa membangun ekonomi agama dan bangsa? Lihat nilai ibadahnya? Jauh lebih besar dibandingkan jika kita tidak punya apa-apa.
Ayo ubah mindset kita, sebelum nanti kita melihat teman-teman seperjuangan sudah sukses dan bisa membangun mesjid, sekolah, hotel, perumahan sedangkan kita masih nyicil pakai uang riba. Saat kita tua dan meninggal gak bisa memberikan warisan pada anak-cucu melainkan masalah dan utang. Gak bisa dikubur karena kuburan aja harus bayar. Gak punya amal jariyah karena gak sempet untuk bagi ilmu dan gak bisa sedekah. Baru mungkin saat itu kita benar-benar merasakan SAKITNYA TUH DISINI (sambil ngelus dada dan membayangkan waktu muda yang tidak pernah bercita-cita besar dan hidup hanya mengulang kegiatan yang sama setiap harinya).
Ayo bercita-citalah besar. Kita harus kaya, kita harus sukses dan hal itu harus membuat kita masuk syurga. Jangan pernah anti dengan uang. Karena banyak hal positif (bernilai ibadah) yang bisa kita lakukan dengan uang. Nabi Muhammad dan para sahabat pun kaya raya.
Selamat memiliki impian besar!
BIAR SAKITNYA TUH "GAK" DISINI!
Edvan Muhammad Kautsar
Motivator | Entrepreneur | Author
Twitter: @EdvanMKautsar | FB: Edvan M Kautsar Official | IG: edvanmkautsar
http://edvanmkautsar.com
http://edvanmkautsar.com
Mengundang sebagai pembicara: 0812 9333 7663 / 0812 1040 2448
Tidak ada komentar:
Posting Komentar