Senin, 29 Juli 2019

Motivator Muda Indonesia Terbaik Edvan M. Kautsar: Bisnis jastip ngetren, pasarnya milenial yang `lapar mata`

Hampir semua orang, khususnya kaum wanita pasti menyukai kegiatan belanja. Bahkan, di era digital ini semakin dimanjakan oleh pilihan berbagai kanal belanja. Online marketplace dengan mudah dijumpai melalui gawai. Belum lagi, toko-toko online rumahan yang luar biasa banyaknya. Hal ini juga menjadi peluang bisnis bagi Anda untuk menjadi personal shopper atau penyedia jasa titip barang belanja dan biasa disebut dengan istilah jastip.

“Jastip jadi sebuah peluang usaha baru untuk membelikan barang pesanan yang diminta oleh konsumen jastip itu sendiri. Biasanya, jastip memanfaatkan teknologi atau media sosial untuk menawarkan jasa pembelian barang. Hanya dengan memegang smartphone dan mengandalkan hasil foto, Anda bisa mengantongi omzet hingga ratusan juta rupiah per bulan lho,” kata Edvan.

Menurutnya, bisnis ini sedang booming saat ini. Potensi untung yang bisa didapatkan cukup menggiurkan. “Bisnis ini menarik sebab tidak memerlukan modal besar dan konsumennya juga banyak, secara milenial lapar mata ketika melihat foto-foto barang yang Anda pajang di medsos,” jelas dia.

Dengan hanya bermodal smartphone dan beragam aplikasi media sosial dan jalan-jalan tentunya, bisnis Jastip sudah bisa Anda wujudkan. Terlebih lagi, Anda bisa jalan-jalan sambil belanja gratis! Siapa yang tidak mau? “Nah, hal inilah yang biasa dilakukan oleh para pelaku bisnis jastip yang lagi tren saat ini di kalangan milenial. Jadi, jika Anda punya hobi travelling dan melangkah ke mal, bisnis ini sangat cocok untuk Anda,” ucapnya.

Edvan memberikan tips memulai bisnis ini. Disebutkannya, di antara cara termudah untuk memulainya adalah dengan jalan-jalan. “Iya, bisa dimulai dengan jalan-jalan ke luar kota atau bahkan ke luar negeri. Kemudian update status medsos Anda, dan sampaikan kepada followers dan teman-teman Anda bahwa Anda akan pergi ke sebuah tempat atau sebuah negara. Dan jangan lupa tulis juga, open jastip,” jawabnya.

Bagaimana dengan keuntungannya? “Biasanya senilai 5-10% dari harga barang yang dititipkan si pengguna jasa. Jika Anda mampu memanagenya dengan cerdas, tentu Anda bisa terus jalan-jalan keliling kota bahkan negara dengan uang hasil jastip sendiri,” terangnya lagi.

Lalu barang apa saja yang paling laris diburu oleh konsumen jastip? “Produknya sih banyak dari skincare, kosmetik, tas, aksesori, pakaian, alat rumah tangga, buku, makanan khas, hingga mainan anak,” tutup dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar